Tuesday, December 20, 2011

Menikah Atau Sendiri

Beberapa bulan yang lalu saya pulang bareng seorang sahabat lama yang bertemu di halte bus. Kita mulai bercerita-cerita kesana-kemari sampe pada bagian dimana kita membicarakan masalah menikah atau sendiri. Mana yang lebih baik?

Saya sempat bingung saat mendengar argumennya,

"Knapa sih kita mesti nikah? nikah itu kan ngerepotin? punya pasangan itu menurut gw sangat merepotkan, sendiri aja udah repot apalagi punya pasangan. Klo misalkan nanti gw udah mapan, dan bisa memenuhi kebutuhan hidup gw sendiri, so, buat apa gw nikah."

Saya saat itu belum bisa memberikan pendapat yang baik. Karena saya pernah pula mengalami masa-masa dimana saya ada pada posisi yang serupa dengannya. Knapa harus menikah? Saya hanya mampu menjawab karena itu sudah jadi fitrah manusia, dimana manusia diciptakan oleh Tuhan berpasang-pasang, sama seperti Tuhan menciptakan alam semesta ini. Berpasang-pasangan, saling melengkapi, ada sebab, ada akibat.

Tapi dia menolak semua jawaban yang berkaitan dengan hal agama ataupun metafisika. "Ada ngga sih, alasan yang lebih nyata knapa kita harus menikah?" begitu dia mempertegas pertanyaannya.

Beberapa waktu yang lalu, sepupu saya pernah bilang "Makanya menikah, supaya ada yang ngurusin loe, ada yg ngeberesin mara loe!". Tapi setelah saya pikir , cetek banget ya kalo saya pengen menikah hanya gara-gara itu. Kenapa gak nyari pembantu aja? Lebih mudah dan lebih "murah".

"ga nikah itu bikin cowo2 lebay kayak loe deket ma zina, tau ga". Nah kalo ini konteksnya tu seks. I disagree with my cousin. Of course I can answer, cari aja perek-perek di jalanan kan lebih gampang tuh daripada nikah.

Saya sebenarnya mulai memikirkan ke hubungan yang serius setelah berpacaran. So, saya pikir ini akan jadi tulisan terbaik saya soal nikah. hihihi..

Saya berpendapat klo merencanakan menikah menjadi prioritas dalam hidup saya, karena saya ingin membangun sesuatu bersama-sama. Membangun sesuatu yang bermakna banyak: membangun keluarga, membangun cita-cita, membangun tujuan, membangun makna dalam hidup.. menemukan makna dalam hidup lewat praktik nyata justru di kehidupan rumah tangga itu sendiri.

Makna hidup tidak terbangun dari kata-kata atau dari pemikiran semata. Makna hidup bisa jadi ditemukan dalam praktik nyata. Penyair-penyair feminis n sufiis berlomba-lomba merumuskan tujuan hidup, berlomba-lomba menulis makna hidup, padahal mereka sama sekali tidak menikah. Omong kosong semuanya..... Aa Gym pernah bilang, "Menikahlah, dan kamu akan menemukan makna hidup yang sebenernya.

Heh??Makna hidup ditemukan saat kita menikah??

Saat saya mengepel lantai rumah, tiba-tiba saya terpikir hal ini: kalau saya sudah punya istri, apa pantas nyuruh istri saya mengepel lantai rumah? Atau sudah jadi tugas seorang istri mengepel lantai rumah tanpa disuruh suami?.


Sampai sekarang pertanyaan itu belum bisa saya jawab. Nah, menurut Aa'Gym pertanyaan seperti itu cuma bisa dijawab saat kita mengalaminya. Hal-hal kecil seperti ini justru yang mampu memberikan makna hidup yang luar biasa.

Buat penutup, Nabi Muhammad pernah bersabda bahwa PRIA YANG PALING TINGGI DERAJADNYA ADALAH PRIA YANG BAIK TERHADAP KELUARGANYA. Nah sekarang gmana mungkin saya menjadi pria yang tinggi derajadnya kalau ga punya keluarga? Dan ketika kita menggali maknanya secara mendalam, bukankah disini hakikat mahluk yang diciptakan Tuhan? Berpasangan? Sebagai salah satu tanda kekuasaan Tuhan? Itu berarti menikah adalah salah satu cara kita dalam mensyukuri kebesaran Tuhan Semesta Alam??

Tulisan ini terinspirasi dari sahabat saya, semoga bermanfaat bagi yang membacanya. Yang mungkin saat ini sedang dirundung keraguan "Apa perlu gw menikah?"..

Special for my good friend, "go ahead sir, You can be a good man if you're not alone to freak out your life..hihihi"

And very special for my dearest one, Mrs. Acepha, "enjoying this process is much better than only think sad about what will be happened tomorrow..I believe in you, with love, to be your lifetime partner."

Thanks

Thursday, December 1, 2011

Today...

May the restless life..

find a sleep

And may the light,

Of our remembering..

guide us,

to an everlasting peace.


Happy Birthday, Destiya.
01-12-2011, 24 years ago.