Memang
aneh ya, seakan-akan benda yang satu ini sangat berharga sekali sehingga harus
dibawa kemana-mana. Yak, itulah Blackberry, semacam alat komunikasi layaknya
handphone (memang ini handphone) tapi lebih "smart", sehingga dinamai
Smartphone. Kenapa begitu, karena blackberry mampu menggabungkan antara fungsi
telpon dan komputer. Wahh,, ini sih inovasi yang bagus sekali. Saya tertarik
untuk membeli Blackberry 2 tahun yang lalu, saat saya mulai bekerja, saya
merasa harus selalu terhubung ke internet untuk mendapatkan informasi yang
cepat, oleh karena itu saya membeli blackberry. Tetapi tidak hanya itu saja yg
membuat saya harus selalu memegang blackberry, fungsi komunikasi instant yang
ditawarkan blackberry melalui blackberry messenger (BBM) membuat saya gila.
Gila atau kcanduan chatting (Istilah untuk ngbrol). Dan bodohnya seperti sudah
diatur, saya harus selalu untuk memegang benda ini, agar tidak ketinggalan
obrolan sedikitpun.
Kembali ke masalah "shopping", saya tercatat sudah berkali-kali ganti blackberry dalam tempo 2 tahun. Ga bisa dipungkiri saking kecanduannya dengan blackberry, saya seperti menuntut diri ini (Kasihan banget) untuk selalu mengganti blackberry menjadi lebih baru dan lebih menarik. Berikut tipe-tipe blackberry yang saya beli :
- Blackberry Curve 8520
Ini merupakan blackberry pertama yang saya beli dengan harga Rp3jt, ini merupakan blackberry termurah yang saya beli karena mengingat saya baru coba-coba menggunakan. Awalnya ini saya tidak berminat menggunakan blackberry karena cepat bosan, tampilannya tidak menarik, tetapi setelah saya kecanduan blackberry, semua berubah. Saya jadi semakin intense untuk berchatting, berjejaring sosial, dan lain sebagainya.
- Blackberry Bold 9000
Saya melihat, curve 8520 itu bb yang murahan karena memang desainnya yg kurang bagus, dan terkesan tidak prestisius di tangan. Ditambah lagi memory yang minim membuat bb ini sangat lambat ketika harus melakukan multitasking saat ber BBM dan ber Internet. Makanya saya mengganti BB saya dengan tipe Bold 9000.. Hmm.. Desainnya bagus. Enak di genggam, gede lagi. Ditambah processor yang cepat, layar yang jernih dan terang, keypad juga lebih baik. Alhasil saya cukup puas dengan BB seharga Rp 4jt
- Blackberry Storm 9550
Hanya bertahan 1 tahun, BB Bold 9000 akhirnya harus saya ganti. Ingin sekali mencoba memakai Blackberry yang disentuh-sentuh. Touchscreen, pengen banget waktu itu. Makanya saya membeli Storm 9550 seharga 4,2jt. BB ini lebih cepat, tampilannya lebih gress, dan sangat prestisius.
- Blackberry Bold 9780
BB Storm pun tidak bertahan lama, hanya 6 bulan saya memakai BB ini. Berbagai masalah terjadi di Blackberry Storm, sering hang, baterai ga bertahan lama, sampai tidak bisa mencharge. Alhasil saya langsung mengganti dengan Blackberry Bold 9780. OS 6 yang diusung handset ini membuat saya kagum, sangat nyaman, ditambah lagi dengan baterai yang bertahan cukup lama membuat saya mengira, inilah Blackberry terbaik saya. Bahkan saya tidak berencana mengganti Blackberry seharga Rp 3,8jt.
- Blackberry Torch 9860
Hahh.... Saya kira Bold 9780 merupakan BB terakhir saya. Ternyata tidak, BB ini seperti produk gagal menurut saya. Mulai dari keypad yang ga nyaman, sampai aplikasi OS6 yang bermasalah karena sering merestart sendiri. Sudah di servis 2 kali, tetapi ga menyelesaikan masalah. Hah.. Saat servis kedua di Blackberry Store Summarecon Serpong. Saya melihat Blackberry Torch 9860 yang sangat elegan, dan tentu saja karena penawaran harga yang sangat menggiurkan 3,5jt. Saya sudah dapat blackberry sekelas Bold 9900 Dakota. Walau ini mirip dengan Storm, tetapi saya kira ini lebih baik. Dengan Aplikasi OS 7 yang sangat brilian, tampilan yang lebih eye catching membuat saya tanpa pikir panjang langsung menggesek di mesin EDC untuk mendapatkan Torch 9860. Dan sampe sekarang saya cukup puas dengan performa blackberry tercanggih saat ini.
Hahhh...
Cukup deh sampe sini. Pengalaman saya berBlackberry ria. Klo dipikir2 saya
sudah mengeluarkan biaya Rp 18,5 juta rupiah untuk memenuhi hasrat saya soal
gadget blackberry. Tetapi saya pun tidak mengoleksi blackberry2 bekas saya.
Tanpa pikir panjang saya secara bertahap menjual blackberry2 tersebut. Total
penjualan saya mencapai, Rp 8,5jt. Itu
berarti saya sudah mengeluarkan Rp 10 jt untuk balance rate pembaharuan
blackberry. Sebuah angka yang fantastis dalam kurun waktu 2 tahun...