Thursday, October 18, 2012

Reimagined

Meminjam semboyan Microsoft dalam release preview Windows 8...

Saya pun juga berpikir untuk mengubah paradigma tulisan saya dalam blog ini. Saya melihat kata ini sebagai empowerment untuk sebuah perubahan menuju arah yang lebih baik. Tentu saja dengan meninggalkan masa lalu yang penuh dinamika baik yang positif dan yang negatif. Perubahan konsep sangat penting, menuju kedewasaan dalam berpikir dan bertindak.

Tidak ada yang perlu dipersoalkan. Hanya butuh manuver, dan keberanian untuk maju kepada sebuah karya blog yang bermanfaat.

So, let's find the powerful world with new concept of writing, and it's so called,



REIMAGINED

 



Wednesday, October 17, 2012

Ikhlas Dimulai Dari Ini ...

Pagi itu saat saya berjalan kaki menuju halte Bus, saya melihat seorang penyapu jalan yang sedang bekerja. Dia tampak kelelahan, saya kira dia sudah menyapu jalanan dari Shubuh. Ada yang menarik perhatian saya saat si penyapu jalan menyapa orang-orang yang lewat. Sayapun juga disapa, "Kekantor, Mas?. Selamat bekerja" (Sambil tersenyum). Saya hanya membalas dengan senyuman. Di belakang saya, ada sekelompok pelajar, disapa pula oleh dia dengan suara aga kencang, "Oi bro, belajar yang pinter, jangan tawuran ya".. Saya pikir, kenapa ya si penyapu jalan itu menyapa orang-orang yang lewat ? Ntar kerjaan dia ga kelar-kelar lagi. Tiap nyapu, trus nyapa. Kapan selesainya..  

Keesokan hari saya bertemu lagi dengan si penyapu jalan. Dia tetap menyapa orang-orang yang lewat. Iseng saya ajak dia ngobrol saat menyapa saya. 

Penyapu 
"Brangkat kantor, Mas ?" 
Gue 
Iya, (Sambil senyum).  
Pak, saya aja di kantor jarang senyum sama orang yg ga dikenal. Kok bapak menyapa hampir semua yg lewat disini ? Sambil nyapu lagi..  
Penyapu 
Klo saya Cuma nyapu aja, pusing mas. Sampah ga bisa diajak ngomong sih. 
Gue 
Hehehe, betul jg 
Penyapu 
Allah ngasih rezeki saya dari nyapuin jalan, masa balesan saya ke Allah cemberut sih. Bisa dikutuk jadi patung pancoran ntar. Makanya pas nyapu, saya pengen senyum, nyapa ke orang-orang lewat.  
Gue 
Tanda syukur ya Pak ? 
Penyapu 
(Senyum..) 

Saya lanjut jalan, 

Di perjalanan, saya berpikir saya telah mendapatkan pengalaman yang luar biasa dari Allah. Apa yang dilakukan oleh penyapu jalan adalah bentuk keikhlasan. Ikhlas menerima apapun pemberian dari Allah, ikhlas menjalankan pekerjaan, dan ikhlas karena tahu yang memberi rezeki itu Allah, dan mengerti bagaimana cara mensyukurinya. Senyuman itu jadi tanda syukur kepada Allah atas semua rezeki yang diberikan. 

Sepanjang perjalanan saya terus membaca Surah Al-Ikhlas, berharap Tuhan selalu membimbing saya menuju keikhlasan..

*tulisan ini masih akan terus berkembang*